Selasa, 24 April 2012

Dia Tak Mau Mematikan Ponselnya

Cerita ini lucu sekaligus menjengkelkan. Terjadi pada penerbangan pulang aku dan istri dari Bandung ke Medan tanggal 13 Februari 2012. Sebelum terbang, tentunya kita diingatkan oleh awak kabin untuk menonaktifkan telepon selular (ponsel). Semua ponsel kami telah mati. Di sebelahku duduk, dekat jendela, seorang pria usia sekitar 40 tahunan, yang duduk belakangan setelah kami duduk. Terlihatku dia beberapa kali melihat ponselnya. Spontan aku ingatkan dia untuk mematikan ponselnya. Eh, dia nolak.
Dia bilang kalau dia sudah sering bepergian dengan pesawat sejak tahun 1990-an dan sudah lebih 20 kali dan tidak pernah terjadi apa-apa. Aku kembali mengingatkan dia. Istriku juga ikut mengingatkan dan dia benar-benar keras kepala. Apa sih susahnya mematikan ponsel? Bukankah larangan itu dibuat berdasarkan ilmu pengetahuan.

Aku pun tidak bisa menjelaskan secara detail dasar ilmu kenapa harus mematikan ponsel. Tapi bagiku, orang-orang dalam bidang dirgantara yang jauh lebih pintar dariku sudah membuat aturan. Kecuali aku lebih pintar dari mereka semua sehingga bisa membuktikan sebaliknya, bolehlah aku melanggar. Dan ingatlah keselamatan bersama itu berada di tangan kita juga.

Penggunaan ponsel di dalam pesawat juga dapat dipidanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dengan ancaman penjara selama 2 tahun atau kena denda Rp 200 juta.

Berikut ini salah satu akibat jika lupa mematikan ponsel di pesawat yang kusalin dari http://www.selular.co.id/berita/BNews/2012/04/323537975423/Pilot-Lupa-Matikan-Handphone-Pendaratan-Pesawat-Dibatalkan.
Pilot Lupa Matikan Handphone, Pendaratan Pesawat Dibatalkan
20 April 2012 16:30

Nyatanya tak hanya penumpang yang harus mendapat teguran bila mengaktifkan handphone di dalam pesawat. Seorang pilot dari maskapai JetStar dengan rute penerbangan Darwin – Singapura, terbukti mendatangkan masalah akibat lupa mematikan handphone selepas tinggal landas.

Pesawat dengan kode penerbangan JQ57 harus membatalkan pendaratan tatkala terjadi kepanikan akibat handphone sang pilot terus berbunyi pada ketinggian 2500 kaki, atau 700 meter dari permukaan laut. Sang co-pilot melihat dan mendengar ada SMS masuk yang diterima oleh pilot, kejadian ini bermula setelah fungsi auto pilot dimatikan.

Meski masih dalam penyelidikan, akibat handhone yang aktif tersebut, sempat terjadi situasi tegang, lantaran indikator roda pendarat yang tak mau muncul menjelang pendaratan. Alhasil demi keselamatan penerbangan, misi pendaratan pesawat dibatalkan, padahal jarak landasan tinggal 150 meter lagi.

Dikutip SELULAR online dari Thenextweb.com (19/4/2012), sang pilot padahal sudah tergolong senior dengan mengantungi 13.000 jam terbang, dan co-pilot dengan 4.000 jam terbang. Insiden ini terjadi pada pesawat tipe Airbus A320, dan kejadiannya sendiri dilaporkan oleh Lembaga Keselamatan Terbang Australia pada 27 Mei 2010. Seperti diketahui, aktivasi sinyal handphone dapat mengganggu fungsi navigasi pada perangkat elektronik pesawat. Semenjak kejadian tersebut, setiap awak kabin mendapat ‘peringatan keselamatan penerbangan,’ serupa dengan yang didapat untuk penumpang. (Haryo Adjie Nogo Seno)

Sumber : www.thenextweb.com
Have a nice travelling! Jangan lupa mematikan ponselnya ketika bepergian dengan pesawat serta jangan hentinya mengingatkan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar